Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Another Story of Ren Yeon Bab 3 Part 3

Gambar
    Seringkali Hidup Berjalan Tidak Seperti yang Kita Mau  Keharuman aroma padang rumput, membawa pikirnya melayang. Memutar kenangan masa kecil yang sempat terekam di otak. Pada suatu masa, beberapa tahun lalu. Saat seluruh waktu dihabiskan untuk belajar, belajar dan belajar. Demi mempersiapkan diri, menjadi pemegang tampuk jaringan luas, bisnis keluarga Park. Kala rasa jenuh menguasai. Dia akan berlari ke padang rumput ini. Menumpahkan kekesalan pada helaian-helaian rumput. Melemparkan batu-batu kecil ke tengah danau hingga meninggalkan riak. Menimbulkan gelombang yang semakin lama kian melebar dan akhirnya lenyap. Tempat yang paling Sang Wook sukai, karena di sini dia selalu dapat menemukan teman. Katak yang melompat menuju daun teratai di tengah danau. Capung yang kala hinggap di atas rumput yang bergoyang dimainkan angin nakal. Mereka adalah teman yang paling dapat dipercaya. Tidak akan membocorkan rahasia sedikit pun meskipun menjadi saksi hidup, saat Park Sang Wook kecil m

Another Story of Ren Yeon Bab 3 Part 2

Gambar
Seringkali Hidup Berjalan Tidak Seperti yang Kita Mau Bab 3 Part 2 Senja hadir disertai cahaya jingga membias, teramat indah. Mentari rupanya sedang berkemas, untuk menenggelamkan diri di ufuk barat. Park Sang Wook menuntun sepeda gunungnya dari dalam garasi. Tak mau melewatkan suasana syahdu ini dengan mengurung di dalam rumah. Dia mengayuh menyusuri sepanjang jalan pedesaan. Beberapa petani berjalan telanjang kaki, mereka baru saja hendak pulang dari kegiatan meladang. Wajah letih mereka berulas debu yang larut dalam bulir keringat. Cangkul dan sabit dipikul di pundak sebelah kiri. Keranjang besar berisi beberapa jenis hasil kebun dijinjing tangan sebelah kanan. Park Sang Wook menyempatkan diri untuk mampir sejenak di depan sebuah rumah mungil. Dia menghentikan sepeda. Kemudian mengambil sebuah botol bening berisi setangkai anggrek dari dalam keranjang. Air di dalam botol menjaga sang bunga yang tengah merekah tetap segar. “Annyeonghaseyo, Bibi,” sapa lelaki ini ramah, seraya m