Another Story of Ren Yeon Bab 2 Part 2


 Seringkali Hidup Berjalan Tidak Seperti yang Kita Mau 

Bab 2 Part 2

Wartawan sejak tadi bergerombol di depan gerbang Diamond San Resort. Menunggu dengan penuh semangat, setelah menyiapkan ‘senjata’ untuk memberondong Park Sang Wook dengan serentetan pertanyaan.

Sayang sekali, ternyata mereka harus menelan kekecewaan karena di dalam mobil sedan hitam milik keluarga Park, hanya ada seorang supir pribadi. Kemana gerangan sang eksekutif muda yang mereka tunggu-tunggu ini sebenarnya pergi?

Park Sang Wook memilih menempuh jalan pintas. Mendaki kelokan demi kelokan menanjak sambil berpegangan pada pagar kayu yang dipasang sepanjang jalan setapak. Sehingga akhirnya mencapai bagian belakang restoran.

Sejenak dia menegapkan tubuh yang terbalut setelan jas berwarna abu-abu terang. Kemudian menyeka jejak peluh di wajah dengan sapu tangan, dibantu tiupan sejuk semilir angin sepoi.

Melalui sudut mata, pria itu melihat sekilas  sesosok gadis dengan kedua tangan mencengkeram pagar kayu pembatas tebing. Kedua kelopak matanya mengatup seakan sedang bercumbu dengan angin. Dia membiarkan helaian rambut panjangnya tergerai, menari gemulai.

Kapten restoran, batin Sang Wook. Tampak dari seragam putih biru yang di kenakannya. Serta scraf merah menjuntai yang sejak tadi turut berkibar. Kesederhanaan terlihat dari wajah polos tanpa make up milik gadis itu, aura yang memancarkan kecantikan dari dalam. Terlihat begitu manis di antara warna kehijauan pohon-pohon.

“Ren Yeon-ssi,” panggil seseorang dari dalam.

Membuyarkan adegan penuh keanggunan barusan. Mengembalikan ‘kesadaran’ Sang Wook yang sejak tadi tertegun kagum.

Ren membalikkan badan, langkahnya terhenti karena melihat seseorang tengah berdiri terpaku. Kemudian gadis ini memutuskan untuk terlebih dahulu menyapa dengan ramah. Ingat, tamu adalah raja dan dia yakin, tamu ini adalah jenis raja yang bijaksana.

“Annyeonghaseyo,” sapa Ren sambil mengangguk santun, “apakah anda tamu resort ini?”

Sang Wook membalas salam dan mengangguk sopan, “Bukan, Nona. Saya...”

“Anda pasti baru datang, apakah hendak melakukan survei untuk biro perjalanan?” sambil memasang senyum ramah dan lebar.

Pria tersebut membalas tersenyum tipis. Perempuan muda ini berubah lebih cantik saat tersenyum. Pikir Sang Wook.

“Saya Song Ren Yeon, kapten restoran. Mari saya tunjukkan bagian-bagian resort ini. Setelah itu, saya akan mengantar Anda pada manajer,” usul Ren ramah.

Tanpa menyela, Park Sang Wook memutuskan untuk mengikuti dari belakang.

“Resort ini memiliki fasilitas terlengkap di area Kumgangsan. Selain restoran yang menyajikan berbagai menu istimewa, juga penginapan setara hotel bintang tiga. Lengkap dengan beragam sarana hiburan serta balai pertemuan luas,” papar Ren, “Kami juga memiliki ‘tour guide’ dan biro perjalanan wisata resmi,“ sambil menunjukkan tempat-tempat penting di sekitar resort.

Kemudian tur kecil ini diakhiri dengan memasuki restoran dari pintu depan. Chan Su menunjuk-nunjuk mereka dari jauh sambil menggoyangkan bahu So Ran yang sedang meringis, iri pada Ren. Sedangkan sang bartender, hanya bersikap acuh tak acuh.

“Di sini adalah ruangan manajer restoran. Silahkan. Anda dapat langsung masuk dan menemui manajer,” Ren kemudian mohon diri.

Dibalas ucapan terima kasih oleh Sang Wook seraya mengangguk perlahan.

Ren Yeon lalu bergabung bersama teman-temannya, “Kamu kenal dengan Direktur Park Sang Wook, Ren?” tanya Chan Su takjub, “hadiah buat dia, aku titip kamu saja, ya.”

“Kenapa tak bilang. Kamu kan bisa sekalian mengenalkan aku,” pinta So Ran sambil merapikan rambut.

“Apa? Park Sang Wook?” Ren pucat pasi, “orang tadi Park Sang Wook, Direktur baru kita?”

Sekarang raut wajah mereka bertiga berubah tegang. Membayangkan direktur akan marah besar. Tapi Ja Bum terlihat santai, menganggap mereka terlalu berlebihan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Another Story of Ren Yeon Bab 1

Another Story of Ren Yeon Bab2 Part 3

Another Story of Ren Yeon Bab 4 Part 2